Thursday, October 11, 2012

Hadiah Nobel Kesusasteraan 2012 - Mo Yan


                                             Mo Yan @ Time. Ulf Andersen / Getty Images




Berlaku jujur, saya tidak kenal Mo Yan. Saya tidak pernah membaca karya-karyanya meskipun saya sangat suka dengan karya pengarang China.

Saya suka Ha Jin, Yan Lianke, Ye Zhaoyan dan tahu (maksudnya tidak baca karya mereka tapi tahu mereka wujud) beberapa nama penulis lagi. Tapi tidak Mo Yan.

Lalu, bila semalam Mo Yan diumumkan sebagai pemenang Hadiah Nobel Kesusasteraan 2012 saya pun tertanya-tanya apa agaknya yang memikat juri. Memang sebelum ini nama Mo Yan disebut-sebut sebagai calon berpotensi untuk menang.

Namun saya lebih melihat ia mungkin memihak pada Murakami. Selain undian perjudian di Britain (ya, perjudian untuk hadiah nobel itu 'halal' di Britain), saya sudah lama mengenal karya-karyanya. Tahun lalu pun, Jepun secara terang terangan bertanya kepada Peter Englund apakah peluang pengarang Jepun dalam Hadiah Nobel Kesusasteraan.

Jadi, Mo Yan.. emmm..

Sempat mencari fakta tentangnya. Saya tertarik dengan pandangannya.

"A writer should express criticism and indignation at the dark side of society and the ugliness of human nature, but we should not use one uniform expression. Some may want to shout on the street, but we should tolerate those who hide in their rooms and use literature to voice their opinions.”

Saya fikir perlu untuk membaca karya-karya pengarang ini. Untuk melihat sejauh mana dia berpegang pada kepercayaan itu.



No comments:

Bukan Wanita Biasa

KLWBC 2020: Bukan Wanita Biasa Zainal Rashid Ahmad wartawan dan penulis sastera.   Mei 11, 2020 09:00 +08  |  Durasi: 10 minit, 38 saat SENA...