Sejak bergraduan, saya tidak pernah berjumpa seorang kawan baik ini - namanya Zarina atau saya panggil Kak Za. Orangnya sangat sporting dan ramah tamah. Mungkin sebab dia cikgu, jadi mulutnya banyak.
Dua minggu lalu, saya terbang ke Kota Bharu - pengakuan jujur, itulah pertama kali saya jejak kaki ke Kelantan. Bak kata kawan saya, sudah sampai ke Eropah, Kelantan pun tak pernah pergi, koman betul mike ! - Ya, koman tak komanlah... memang sungguh pertama kali. Dan yang pertama kali itu tidak akan kekal yang pertama, insya allah...
Kak Za dan suaminya, Abang Zani masih seperti yang saya kenal dulu-dulu, zaman-zaman anak dara usia 19 tahun menjejak kaki ke kampus dan merayau-rayau mencari arah. Begitu juga Suriatina, bekas rakan sekelas di zaman kampus.
Malam-malam di KB, kami habiskan menjelajah dari satu pusat membeli belah ke satu lagi. Dengan kereta wira hijau dan dua anak dara cilik milik Suriatina, apa dikisah wang yang banyak mengalir.
"Tak pe, sesekali .. bukan selalu," selalu saja Suriatina dengan bibir merah berkilat gincu mengusik waktu saya pening-pening mengira baki duit dalam dompet.
Dengan Kak Za pula, saya sempat makan tengahari dan makan malam sambil mengulang-ulang kisah zaman kampus yang penuh ceria dan ada juga yang penuh duka. Kisah kegilaan pada lagu-lagu Jon Bon Jovi, ponteng kuliah agama untuk tengok X Files, makan maggi tapi sorok mangkuk bawah katil dan entah seribu satu macam kisah yang pernah kami kongsi.
Sungguh, dalam hidup kita ada pelbagai jenis manusia yang akan kita kenal. Akan ada puluhan atau ratusan orang yang masuk ke dalam hidup kita menjadi kenalan, kawan, rakan dan sahabat. Malah ada yang terus menjadi saudara.
Bak kata orang, a friend in need is a friend indeed. Waktu ada kawan yang sudi bersama dengan kita waktu susah dan senang, adakah kita akan menjadi sepertinya juga teguh dan setia menempuh ranjau dan duri. Insya Allah...
No comments:
Post a Comment